Perubahan Dimulai dari Semangat Open Source!



Tema : Gerakan Indonesia Go Open Source!
Judul : Perubahan Dimulai dari Semangat Open Source!
Oleh : Muhammad Mahfudh


Open Source, mungkin yang ada dipikiran pembaca ketika mendengar kata open source adalah linux. Memang tidak salah karena mayoritas GNU/linux sendiri salah satu dari produk open source. Untuk itu perlu diketahui terlebih dahulu apa sih open source itu?. Open Source jika diterjemahkan per kata yaitu Open berarti terbuka, Source berarti Sumber,  Open Source berarti sumber terbuka atau kode terbuka dalam istilah didunia computer. Penjabaran Open Source merupakan software ataupun kode sumber terbuka yang bebas untuk dimiliki, dikembangkan, diubah, dan disebarkan oleh siapa pun secara legal dengan license bebas tanpa ada indikasi pembajakan. Banyak sekali software gratis untuk didownload akan tetapi tidak semuanya berlisensi open source, ada yang berlisensi gratis tapi untuk personal, ada yang berlisensi gratis untuk home, ada yang berlisensi gratis tapi dilarang memodifikasi, dan lain sebagainya. Di dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tidak menjelaskan mengenai Open Source.

Penggunaan software open source tentunya sangat baik, karena dengan begitu bisa melakukan penghematan baik untuk personal maupun pelaku usaha. Dapat memberikan kebebasan ruang dan gerak untuk berkreasi dan berinovasi. Juga penggunaan software Open Source mengurangi pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum mengenai hak cipta. Selain itu software Open Source tidak dapat diremehkan meskipun gratis justru pengembang bias dari semua orang. Jika kita aplikasikan hal tersebut di Indonesia tentu berdampak positif, semisal semua instansi pemerintahan memakai software open source tentu dapat menghemat APBN Negara, lembaga legislatif dengan menggunakan software Open Source dapat menghemat pengeluaran DPR dengan begitu rakyat bisa lebih percaya kepada lembaga legislatif. Pengusaha warnet lebih bias menghemat dan tanpa perlu takut ketika ada operasi yang dilakukan aparat keamanan. Pengusaha kecil dapat beradaptasi dengan perkambangan zaman sehingga produknya bisa Go Internasional dengan pemanfaatan teknologi Open Source, mungkin sekarang terkendala dengan software berbayar mahal dan lisensi untuk kepatuhan terhadap hukum.

Meskipun software Open Source tidak membutuhkan biaya banyak paling cuman biaya untuk mendownload atau membeli distronya. Untuk saat ini di Indonesia sendiri sudah ada komunitas-komunitas Open Source yang telah terbentuk dan eksis. Keberadaan komunitas tentu berpengaruh walaupun tidak besar terhadap pemakaian dan pemanfaatan software open source secara massal, meskipun begitu, semangat dari para komunitas saya lihat sangat besar ditandai dengan para komunitas berlomba-lomba untuk berkreasi untuk mengembangkan software Open Source, beberapa komunitas juga mengadakan beberapa sayembara yang berhubungan dengan Open Source. Komunitas juga selalu mempromosikan Open Source, baik melalui cetak maupun dunia maya. Komunitas inilah yang menjadi prakarsa terhadap pengembangan software Open Source di Indonesia dan dorongan kepada pemerintah untuk menggunakan software Open Source.

Permasalahan yang timbul ketika ada keinginan untuk Indonesia Go Open Source adalah mayoritas orang Indonesia terbiasa dengan software berbayar dan tidak terbiasa dengan penggunaan software Open Source. Tentu perlu pemecehan untuk masyarakat yang mayoritas, dan hal itu tidak mudah mengingat jumlah penduduk Indonesia yang padat membuat Gerakan Indonesia harus dipikirkan secara matang. Dan ketika masyarakat akan berpindah ke software Open Source minimal tahu bagaimana mengoperasikan dan manfaat software tersebut untuk apa. Melihat permasalahan tersebut haruslah para komunitas tidak berjalan sendiri melainkan harus melibatkan pemerintah di dalamnya serta dukungan dari masyarakat. Seperti penerapan penggunaan software Open Source di sekolah yang diperkenalkan dan diajarkan kepada guru, pelajar, dan pegawai di sekolah. Dengan begitu para pelajar sudah terbiasa untuk menggunakan software Open Source dan diajarkan untuk kebutuhan belajar siswa. Untuk penerapan di dalam pemerintah dapat melakukan pelatihan-pelatihan sampai pada beberapa generasi untuk mengoperasikan dan memanfaatkan untuk keperluan instansi seperti pengoperasian Open Office, sehingga dapat menghemat APBN meskipun akan mengeluarkan biaya pada waktu pelatihannya saja tapi untuk beberapa generasi kedepannya diharapkan sudah bisa berjalan dengan baik. Untuk itu mari tingkatkan kesadaran diri kita yang lebih baik dimulai dari diri sendiri untuk Indonesia Go Open Source.

LihatTutupComment